Goa-Goa Peninggalan Jepang di Indonesia
Okt 20
Pada zaman Penjajahan Jepang di
Indonesia, Jepang banyak sekali memampaatkan goa goa, baik itu goa yang
ada seacara alami maupun goa buatan Jepang sendiri dengan menggunakan
tenaga kerja yang diambil dari orang – orang Indonesia atau lebih
dikenal dengan sistem Romusha, tujuannya adalah untuk tempat pertahanan,
persembunyiaan, perlindungan, dan juga tempat penyimpanan senjata
semasa Perang Dunia ke II
Berikut beberapa goa peninggalan Jepang semasa berkuasa di Indonesia :
Goa Jepang di Biak – Papua
Dalam Goa Jepang ini terdapat sejumlah
bilik kecil sebagai tempat untuk beristirahat. Dalam Goa itu terdapat
tiga ruang besar yang dibentuk tentara Jepang untuk sejumlah
kepentingan, masing-masing ruang dengan fungsinya dan terhubung satu
dengan lainnya. Ruang I dijadikan gudang, tempat menyimpan bahan
makanan, obat-obatan, peralatan perang, dan alat-alat komunikasi. Ruang
II, dijadikan tempat merawat orang sakit, dan ruang III merupakan tempat
yang dikhususkan bagi para perwira untuk melakukan rapat-rapat
berkaitan dengan kepentingan perang.
Goa Jepang ini merupakan tempat
pertahanan yang sangat kuat dan sulit sekali ditembus tentara sekutu.
Sehinnga elumpuhkan goa, pasukan sekutu di bawah pimpinan Jenderal
McArthur menjatuhkan drum-drum bahan bakar yang ditembaki dari udara.
Tak kurang dari 3.000 tentara Jepang tewas terkubur dalam goa.
Goa Jepang di Manado – Sulawesi Utara
Masyarakat
setempat menyebutnya Gua 100 Kamar. Gua ini memang merupakan sebuah
liang yang dalam. Rongga di dalamnya cukup besar dengan pencahayaan yang
minim. Sementara kondisi di sekitar gua masih cukup alami. Anda masih
harus berjalan kaki sejauh 500 meter untuk mencapai lokasi gua sejarah
ini.
Sulawesi Utara adalah wilayah pendaratan Sekutu untuk masuk ke Indonesia dari arah Pasifik. Karena itu, daerah ini menjadi front pertempuran yang sengit. Gua Jepang tersebar di beberapa lokasi. Selain di Kawangkoan, gua Jepang juga ada di Singkil Satu, Tanjung Batu, Titiwungen Selatan, Pakowa, Tikala Ares, dan Kairagi.
Goa Jepang di Kawangkoan – Sulawesi UtaraSulawesi Utara adalah wilayah pendaratan Sekutu untuk masuk ke Indonesia dari arah Pasifik. Karena itu, daerah ini menjadi front pertempuran yang sengit. Gua Jepang tersebar di beberapa lokasi. Selain di Kawangkoan, gua Jepang juga ada di Singkil Satu, Tanjung Batu, Titiwungen Selatan, Pakowa, Tikala Ares, dan Kairagi.
Di Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten
Minahasa, Sulawesi Utara terdapat goa-goa peninggalan tentara Jepang
bahkan sebagian peninggalan kolonial Belanda. Goa terdapat di Desa Kiawa
(tepi jalan raya ke Kawangkoan) dan Desa Tondegesan, sekitar 1,5
kilometer dari pusat Kecamatan Kawangkoan. Namun disayangkan kondisi goa
terkesan kurang terawat karena minimnya perhatian pemerintah.
Gua Jepang di Kupang – Nusa Tenggara Timur
Empat lubang berbentuk goa menempel di
tebing batu karang, persis di tepi Sungai Liliba, Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur. Goa itu tampak tak terurus. Tak ada petunjuk sama sekali
mengenai kondisi goa, seperti kedalaman, panjang, ataupun lebar goa.
Warga sekitar mengaku takut masuk karena terowongan itu sangat jauh dan gelap. Pemerintah setempat pun belum pernah mencoba masuk ke dalam lubang itu.
Tulisan ”situs peninggalan tentara Jepang” di jalan masuk goa itu tidak memberikan informasi apa pun. Tulisan dengan cat hitam itu nyaris tak terbaca karena kulit luar papan tripleks terkelupas. Sebagian besar warga Kota Kupang tidak tahu dan tidak pernah mengunjungi goa Jepang itu.
Goa Jepang di Bali Warga sekitar mengaku takut masuk karena terowongan itu sangat jauh dan gelap. Pemerintah setempat pun belum pernah mencoba masuk ke dalam lubang itu.
Tulisan ”situs peninggalan tentara Jepang” di jalan masuk goa itu tidak memberikan informasi apa pun. Tulisan dengan cat hitam itu nyaris tak terbaca karena kulit luar papan tripleks terkelupas. Sebagian besar warga Kota Kupang tidak tahu dan tidak pernah mengunjungi goa Jepang itu.
Goa yang terdiri atas 16 buah lubang
dengan kedalaman 4 meter, dua diantaranya tidak berhubungan satu dengan
yang lainnya, yaitu satu buah terletak di ujung selatan dan satu lagi
diujung sebelah utara, sedangkan yang lainnya berhubung-hubungan dan
dihubungkan oleh sebuah gang memanjang arah Utara Selatan. Goa ini
dibangun oleh balatentara Jepang daslam usahanya memperrtahankan diri
dari serangan tentara sekutu pada masa pendudukan Jepang yaitu tepatnya
pada tahun 1941. Goa semacam ini, tetapi hanya terdiri atas sebuah
lubang yang besar juga terdapat di Desa Suana Kecamatan Nusa Penida
yangdimaksudkan untuk tempat pengintaian lalu lintas laut di Selat
lombok.
Goa Jepang dapat dijangkau dengan mudah
karena letaknya dipinggir jalan pada jurusan Denpasar-Semarapura,
tepatnya di Banjar Koripan, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan.
Goa Jepang Bandealit – Jawa Timur
Goa Jepang ini terletak di ketinggian 200
m. Di depan goa ini terdapat tumpukan batu yang merupakan perlindungan
saat penyerangan musuh, bila musuh memasuki Teluk Bandealit. Keadaannya
masih tersusun rapi. Dari Goa Jepang Teluk Bandealit dapat terlihat
secara keseluruhan.
Goa Jepang di Kaliurang, Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
Untuk
ke Gua Jepang Kaliurang, kita membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari
kota Jogja. Ceritanya pada zaman dahulu, tentara Belanda pernah memakai
goa ini sebagai tempat tinggal mereka. Untuk ke gua ini, kita akan
menaiki bukit dengan menempuh jarak sekitar 800 meter!
Jarak tersebut tentunya lumayan jauh dan membutuhkan energi yang banyak. Tetapi namanya saja petualangan, pasti harus butuh energi. Dan disana terdapat 24 gua yang semuanya saling terhubung. Lumayan banyak juga.
Goa Jepang di Bandung – Jawa BaratJarak tersebut tentunya lumayan jauh dan membutuhkan energi yang banyak. Tetapi namanya saja petualangan, pasti harus butuh energi. Dan disana terdapat 24 gua yang semuanya saling terhubung. Lumayan banyak juga.
Dibangun pada masa penjajahan jepang yang
hanya sekitar 3 tahun, Pengunjung tidak perlu takut masuk ke dalam gua
karena relatif ramai, dinding gua yang kokoh, dan ruangan atau
lorong-lorong gua yang lega, tinggi, lebar, dan panjang. Entah berapa
banyak nyawa romusha yang harus menjadi korban ketika Gua Jepang ini
dibuat.
Goa Jepang di Garut – Jawa Barat
Berada di sebuah lembah diantara dua
bukit bernama Puncak Munasim. Goa di lembah ini ada 4, salah satunya
menjadi sarang kelelawar dan sumber mata air bagi penduduk Cikopo. Goa
ini tidak terlalu dalam, kedalamannya paling panjang sekitar 10 meter.
Dari cerita rakyat setempat, goa ini adalah tempat persembunyian tentara Jepang dari serbuan udara pasukan Belanda. Goa ini dibangun oleh romusha, dengan sistem kerja paksa.Lokasinya memang jauh dari Kota Kabupaten Garut, sekitar 99 Km ke arah selatan, ditempuh dengan perjalanan sekitar 2-3 jam.
Goa Jepang di Pangandaran – Jawa BaratDari cerita rakyat setempat, goa ini adalah tempat persembunyian tentara Jepang dari serbuan udara pasukan Belanda. Goa ini dibangun oleh romusha, dengan sistem kerja paksa.Lokasinya memang jauh dari Kota Kabupaten Garut, sekitar 99 Km ke arah selatan, ditempuh dengan perjalanan sekitar 2-3 jam.
Goa Jepang dibangun tahun 1942, dengan
tenaga kerja paksa (Romusha). Dinding gua terdiri dari batu karang yang
keras tanpa penerangan. Ukuran goa luas dan lebar terdapat beberapa
lubang ventilasi seukuran 1 meter didinding goa. Dalam masa pergolakan
goa ini digunakan sebagai tempat persembunyian serta penyimpanan senjata
dan amunisi. Warga di pangandaran mengatakan Goa ini tidak pernah
direnovasi, jadi masih nampak keasliannya.
Goa/Lobang Jepang di Bukittinggi – Sumatra Barat
Panjang lobang yang terdapat dilokasi
Panorama ini lebih kurang 1400 meter, sedangkan panjang keseluruhan yang
berada di bawah Kota Bukittinggi diperkirakan lebih kurang sekitar 5000
meter, dengan demikian yang terawat/terpelihara baru 30% dari lobang
yang ada.
Kegunaan utama dari Lobang Jepang ini adalah sebagai basis pertahanan militer penjajah Jepang dari serangan Sekutu maka pembangunannya sangat dirahasiakan, dan tidak seorangpun yang mengetahui secara pasti kapan lobang jepang ini mulai dibangun. Hanya dapat diperkirakan beberapa bulan sesudah Maret 1942, saat Jepang merebut Kota Bukittinggi dari tangan Pemerintah Belanda.
Kegunaan utama dari Lobang Jepang ini adalah sebagai basis pertahanan militer penjajah Jepang dari serangan Sekutu maka pembangunannya sangat dirahasiakan, dan tidak seorangpun yang mengetahui secara pasti kapan lobang jepang ini mulai dibangun. Hanya dapat diperkirakan beberapa bulan sesudah Maret 1942, saat Jepang merebut Kota Bukittinggi dari tangan Pemerintah Belanda.
http://history1978.wordpress.com/2010/10/20/goa-goa-peninggalan-jepang-di-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar